Gregoria Mariska Sparing dengan Atlet Putra, Kejar Speed dan Power!

Pebulutangkis putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung berlatih dengan atlet tunggal putra menjelang Olimpiade Paris 2024. Ada target khusus yang ia kejar.

Menurut Jorji, panggilan karibnya, sparing dengan atlet putra sejatinya sudah dilakukan sejak All England 2024, tapi bakal lebih intens saat training camp di Chambly, atau sebelum Olimpiade bulan depan.

Mereka ialah atlet tunggal putra pratama Alvi Wijaya Chairullah dan Prahdiska Bagas Shujiwo yang akan dibawa ke Chambly sebagai lawan latih tanding Gregoria. Khusus Alvi, dalam prosesnya, akan bergantian dengan tunggal putra.

Baca juga: Pesan Greysia Polii ke Gregoria Mariska Cs Jelang Olimpiade Paris

Diharapkan, program latihan tersebut bisa menambah kekuatan dan kecepatan Gregoria Mariska saat melawan pemain yang punya kekuatan fisik di atas dirinya. Tidak terkecuali saat di Olimpiade 2024.

“Sebetulnya dengan sparing itu enggak selalu sama cowok sih. Karena saya latihan masih sama yang lain (Ester Nurumi dkk) juga kan. Cuma kebutuhan atlet putra ini supaya terbiasa dengan lawan yang di atas,” kata Gregoria kepada pewarta di Pelatnas PBSI, Cipayung.

“Karena beberapa kali saya selalu kesulitan kalau sudah lawan yang mungkin fisiknya atau powernya lebih bagus dibanding saya. Jadi itu mungkin kebutuhannya. Karena latihan kalau stroke dan lain-lain itu terkadang masih dibantu Ester dan (Putri) KW serta lainnya,” ujarnya.

Sejauh ini, Gregoria mengaku banyak mendapatkan impak positif sparing dengan atlet putra. Juara Japan Masters 2023 itu jadi terbiasa dengan kecepatan permainan tunggal putra.

“Jadi ketarik saja sih. Rasanya mau enggak mau saya harus mengikuti speed mereka. Misalnya, kecepatan melawan tunggal putri itu 5, tapi kalau dengan atlet putra jadi 7. Nah, dengan angka kecepatan itu saya harus bisa bertahan ini satu jam,” kata Gregoria.

Baca juga: Christian Hadinata : Latihan Atlet Sudah Oke, Tinggal Implementasinya

“Mungkin sebenarnya dengan atlet putri bisa saja mencapai angka itu tapi kan paling lama bertahan 20 menit. Saya pun begitu turun (kecepatan dan fisiknya). Makanya, kalau lawan putra otomatis saya harus mengikuti (speed) mereka terus,” ucapnya.

Sejalan dengan penerapan program latihan tersebut, Pelatih Tunggal Putri Herli Djaenudin menilai progres latihan Gregoria terus membaik jelang Olimpiade 2024. Cedera yang sempat diderita Gregoria juga telah sembuh.

“Saat ini setelah hasil dari tur Asia kemarin, kami banyak menerima masukan dari perform analys. Kami juga terus berkolaborasi dengan pelatih fisik bagaimana meningkatkan performa fisik atlet agar lebih baik lagi. Dari segi mental juga kami koordinasi dengan psikolog. Harapannya performanya menaik semua,” kata Herli.

(mcy/krs)